Senin, 24 Maret 2014

Sukses Berbasis Bakti

No comments
Orang paling dekat dengan diri kita adalah orang tua kita. Sejak kita dilahirkan sampai dengan saat ini, keberadaan dan perhatian orang tua tidak akan pernah hilang dalam hari-hari kita. Meraka begitu sabar dan penuh kasih sayang mendidik dan membimbing kita. Orang tua tidak mempunyai pamrih selain kita bisa menjadi lebih baik dari mereka. Kita lebih sholeh dari orang tua tercinta, kita lebih bermanfaat dari orang tua tercinta, kita lebih kaya dari pada orang tua tercinta. Demikian juga, ketika kita mempunyai anak, maka sekuat tenaga kita berupaya untuk mempersiapkan buah hati kita menjadi lebih baik dari diri kita.

Sejenak kita merenung..... Mari kita komparasikan! Seberapa besar pengorbanan orang tua terhadap diri kita. Dan, seberapa besar rasa bakti kita kepada beliau? Astaghfirullah, ternyata 'pengorbanan' kita sebagai bentuk rasa bakti kepada orang tua masih sangat kecil dibandingkan pengorbanan beliau terhadap diri kita. Tapi, orang tua tidak pernah menuntut pengorbanan yang berlebih dari diri kita.

Terkadang [bisa jadi sering] kita lebih rela berkorban untuk teman, sahabat, ataupun kekasih dibandingkan pengorbanan kita kepada orang tua. Kita lebih memilih bersama teman-teman pergi jalan-jalan dibandingkan membantu orang tua menyelesaikan pekerjaan rumah.

Menegaskan apa yang disampaikan Iphho Santoso; Mari kita kuatkan kembali pengorbanan sebagai bentuk rasa bakti kepada orang tua. Semoga ada korelasi yang positif bentuk bakti kepada orang tua dengan kesuksesan kita. Aamiin.

R[S]J

0 komentar:

Posting Komentar

Entries RSS Comments RSS

Waktu Kita

Terimakasih

Pages


Copyright © Catatan Pasien Rumah [Sehat] Jiwa
Powered by Blogger
Distributed By Free Blogger Templates | Design by N.Design Studio
Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com